Sabtu, 15 Februari 2020

DIALOG TAG

“Apa sih yang kita cari dalam sebuah cerita atau novel?”

Kisah yang menarik? Betul! Namun apakah menarik jika penulisannya kacau-balau? Saya pribadi, tidak. Karena kisah yang menarik jika tidak didukung dengan penulisan yang baik dan benar, tidak akan membuat kisah tersebut jadi menarik.

Penulisan dialog tidak boleh sembarangan. Tentu ada aturannya.

Pengertian dialog adalah sesudah tanda petik pertama selalu diawali dengan huruf kapital dan sebelum tanda petik kedua, dibubuhi berbagai tanda baca sesuai konteks kalimat dalam dialog.


6 Aturan tentang penulisan dialog yang perlu diperhatikan.

1. Koma sebelum petik terakhir.

Apabila kita menggunakan dialog tag, maka dialog diakhiri dengan tanda koma dan dialog tag selalu diawali dengan huruf kecil.

Contoh:
- "Rotinya enak," kata Langit.
- "Iya," kataku.

Macam-macam dialog tag
Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog, bertujuan untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog.


•  dialog tag netral
ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, dan pinta.

dialog tag respons 
sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, dan potong

dialog tag emosi
sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda, teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka, bisik, gumam, dan lirih.

Dialog  tag itu bisa dibilang sebagai "verba" dalam suatu kalimat dialog, jadi kalau habis dialog ada dialog tag, maka dialog itu harus diakhiri dengan tanda koma.


2. Titik sebelum petik terakhir

Apabila tidak ada kalimat lain setelah dialog, maka dialog diakhiri dengan tanda titik. Begitu juga apabila menggunakan kalimat aksi, maka dialog diakhir dengan tanda titik dan kalimat aksi diawali dengan huruf kapital.

Contoh:
- "Aku sangat mencintainya." Matanya terlihat mulai berkaca-kaca.
- “Begitulah hidup.”

kalau di akhir dialog tersebut ga ada dialog tag maka harus tanda titik di isi dialog itu.

3. Tanda tanya dan tanda seru sebelum petik akhir

Contoh:
- "Apakah kau bersedia menikah denganku?" tanya Hamdi.
- "Dasar kampungan!" Fitri hanya diam.


4. Tanda Elipsis

Tanda  elipsis itu untuk menunjukkan jeda dalam suatu percakapan, ditandai dengan 3 titik. Kalau jedanya ada di akhir dialog dan akan dilanjutkan lagi atau disela oleh karakter lain,

 "Aku...." ucap Langit.
"Kau apa?!" Kisha membentaknya.

titiknya jadi 4, karena 3 titik tanda elipsis dan 1 titik untuk mengakhiri kalimat

Contoh:
- "Aku ... minta maaf."
- "Ibu tiriku sangat kejam dan ...." Aira tak sanggup melanjutkan ceritanya.

Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan. Cara penulisannya adalah sebelum dan sesudah tanda elipsis diberi spasi, tapi apabila di akhir kalimat, maka tambah satu titik sebagai tanda kalimat berakhir.


5. Dialog sambungan

Huruf pertama di awal dialog menggunakan huruf kapital dan saat melanjutkan dialog, menggunakan hutuf kecil. Jadi setiap dialog yang hendak disambung dengan dialog lagi, dialog sambungannya harus berhuruf kecil

Contoh:
- "Aku," ucapnya dengan mata sayu, "sangat mencintainya."


6. *Dialog sapaan*

Kata sapaan digunakan untuk menyapa lawan bicara. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan koma sebelum kata sapaan. Jadi setiap sapaan saat hendak menyapa kakak, adik, dll harus berhuruf kapital, Kak, Bu, Pak, Ci, Dok, dll.

Contoh :
“Ayah sudah datang, Bu?”
“Belum, Nak.”